Minggu, 28 April 2019

DEMOKRASI, SEKALI KUFUR TETAP KUFUR




Oleh: Ustadz Abulwafa Romli Hafidzahullah

Pertanyaan :

Laode Asfin Al Butony

Assalamu'alaikum wr. Wb.
Ustadz ada yang berkata bahwa beda demokrasi di Indonesia dengan demokrasi di Amerika.. dengan alasan demokrasi di Indonesia landasannya Pancasila.. Sedangkan Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam (mungkin yang dimaksud nilai-nilainya yang tidak bertentangan dengan syariat Islam seperti alinea 1 sampai 5 ).. Bagaimana ustadz menanggapi hal ini?
Semoga Allah Swt senantiasa memberi RahmatNya kepada anda dan keluarga.. Aamiin...

Jawaban :

Wa'alaikumussalam Wr. Wb. Aamiin.

Dengan berbagai macamnya demokrasi tetap kufur dan syirik. Karena ;

1. Setidaknya ada enam macam demokrasi yang diklaim pernah ada di dunia, demokrasi barat, demokrasi borjuis, demokrasi ekonomi, demokrasi timur, demokrasi rakyat dan demokrasi pancasila. (penjelsan satu persatunya lihat di kamus internasional populer, penerbit Karya Anda Surabaya, atau yang lainnya, kecuali demokrasi Pancasila).

2. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berlandaskan falsafah Pancasila, adalah demokrasi yang sesuai dengan masyarakat Indonesia. Demokrasi Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa, yang ber-Persatuan Indonesia dan ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, serta mewujudkan keadilan sosial badi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi masyarakat yang berdemokrasi Pancasila adalah sebenarnya masyarakat yang Sosialis-Religious. Berbeda dengan sosialis ajaran Marx - Lenin, yang hanya mengejar kebutuhan materi belaka, tetapi anti pada agama, anti ketuhanan. (ibid).

3. Fakta demokrasi. Demokrasi biasa disebut dengan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kalimat ini terlihat indah, tetapi mengandung (menyembunyikan) keburukan yang telah sampai kepada derajat kufur dan syirik. Karena menyembunyikan hukum yang dipraktekkan oleh pemerintah. Apakah dari hukum Allah, ataukah dari hukum thaghut (jahiliyah)? Karena tidak akan pernah ada pemerintahan tanpa hukum yang dipraktekkannya. Dan jenis hukum tersebut telah diketahui dari pilar demokrasi berupa kedaulatan di tangan rakyat. Artinya rakyatlah yang memegang kekuasaan dan menetapkan hukum sesuai selera atau pilihannya. Padahal dalam pandangan Islam hak menentukan dan menetapkan hukum itu milik Allah swt. Adapun ketika ada penerapan hukum Allah yang diterapkan dalam demokrasi, maka hukum itu hanyalah pilihan ketika dipilih, bukan kewajiban yang wajib diterapkan.

4. Terkait Pancasila yang diklaim dari Islam dan tidak bertentangan dengan Islam. Ketika kita menerima dengan klaim ini karena memang didukung dengan sejumlah ayat Alqur'an dari sila ke 1 sampai sila ke 5, maka pertanyaannya, apakah boleh menerapkan semua ayat Alqur'an selain yang dipakai untuk dalil Pancasila? Apakah boleh menerapkan syariat Islam secara total? Karena keimanan kita bukan hanya kepada ayat "qul huwallahu ahad" dalil sila pertama dan seterusnya, tetapi kita wajib mengimani seluruh ayat Alqur'an. Mengimani sebagian ayat serta mengingkari sebagian yang lainnya adalah kufur/ murtad.

5. Terkait Demokrasi Pancasila. Dengan memahami fakta Pancasila yang diklaim dari Islam atau tidak berlawanan dengan Islam, kalau kita taslim, dan dengan memahami fakta demokrasi dengan kedaulatan rakyatnya, maka kita paham bahwa hakekat Demokrasi Pancasila adalah sekularisasi Pancasila, yakni menjadikan Pancasila untuk menolak penerapan syariah Islam secara total. Dan pada akhirnya Pancasila menjadi sekular dan berlawanan dengan Islam. Dan pada akhirnya pula, negara Indonesia berdiri di atas asas sekular. Inilah jawaban kenapa liberalisme, kapitalisme, sosialisme, demokrasi, HAM, pluralisme, singkretisme, dll. bebas masuk dan mengatur kehidupan, masyarakat dan negara Indonesia. Nah kalau demikian yang salah itu demokrasinya atau Pancasilanya? Dan yang menjadi asas negara ini akidah sekularisme atau Pancasila?

Dari beberapa poin penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa asas Pancasila itu sangat rapuh sehingga begitu mudah bagi penjajah memasukkan demokrasi-sekular kedalam kehidupan, bermasyarakat dan bernegara dengan asas Pancasilanya, bahkan asas sekularisme lebih dominan (dari asas Pancasila). Jadi kesaktian Pancasila hanya sekedar slogan yang dipertahankan.

Dan dari pemaparan di atas pula, menjadi nyata bahwa demokrasi dengan berbagai macamnya tetaplah demokrasi dengan kedaulatan rakyatnya, dan demokrasi tetaplah demokrasi yang kufur dan syirik. Dan Pancasila yang saktipun telah dikalahkn oleh demokrasi dengan akidah sekularismenya.

Oleh karenanya, siapa sajagyang fanatik degn Pancasila dan ingin menghidupkan dan menerapkan Pancasila, maka tinggalkan demokrasi, bunuh dan kubur demokrasi, dan tegakkan khilafah. Karena khilafah itu bagian dari Islam dan tidak berlawanan dengan Islam, juga Pancasila diklaim bagian dari Islam dan tidak berlawanan dengan Islam. Maka Khilafah sebagai sistem pemerintahan Islam pasti akan menerapkan Pancasila dan syariat Islam yang lainnya secara sempurna. Karena hukum-hukum Islam itu satu sama lainnya saling mengokohkan, tidak saling bertabrakan.

Wallahu a'lam ...

SAATNYA TINGGALKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!

#DemokrasiWarisanPenjajah #DemokrasiSistemKufur #KhilafahAjaranIslam #KhilafahAjaranAhlussunnah #KhilafahAjaranAswaja #ReturnTheKhilafah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar